BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Friday, March 20, 2009

Tugas 4 ZZ.


WHAT : Apa itu menulis menurut anda?
Apa yang menjadi motivasi anda dalam menulis?
Apa hal yang paling anda takuti ketika menulis?
Apa tujuan anda dalam menulis?
Apa manfaat menulis menurut anda?

WHEN : Kapan anda mulai menulis?
Kapan anda tertarik dengan dunia menulis?
Kapan pertama kali karya anda di publikasikan?
Kapan anda membagi waktu untuk menulis?
Kapan waktu yang anda butuhkan untuk menulis?

WHERE : Di mana anda sering menemukan inspirasi dalam menulis?
Di mana pertama kali anda menerbitkan buku pertama anda?
Di mana anda pertama kali menuangkan karya anda?
Di mana anda menyalurkan inspirasi anda?

WHO : Siapa orang yang selalu memotivasi anda untuk selalu menulis dan menulis?
Siapa orang yang menjadi inspirasi anda setiap kali menghasilkan tulisan?
Siapa tokoh favorit anda dalam novel yang anda buat?
Siapa orang yang berperan pentind dalam setiap karya yang berhasil anda terbitkan?

WHY : Mengapa anda tertarik dengan dunia menulis?
Mengapa anda ingin menjadi penulis hebat?

HOW : Bagaimana cara anda mengatasi kesulitan ide dalam menulis?
Bagaimana pandangan anda terhadap dunia perbukuan Indonesia?
Bagaimana komentar anda tentang penulis-penulis muda Indonesia saat ini?
Bagaimana cara anda menuangkan ide yang muncul dalam pikiran anda?
Bagaimana anda memulai menulis?
Bagaimana cara anda untuk menyusun setiap karya yang anda buat?



Tuesday, March 10, 2009

Tugas 3 : ZZ.

“Wong gede tambah gede, wong cilik tambah cilik”

Setiap orang di dunia ini pasti punya pengalaman menarik termasuk aku, ada banyak sekali pengalaman menarik yang aku jumpai di kehiupanku. Namun dari semua itu ada satu hal pengalaman yang nggak sekedar menarik tapi juga sarat dengan makna.

Kejadian ini terjadi sekitar bulan September yang lalu, tepatnya pada hari Jumat. Hari itu aku kesiangan berangkat sekolah, sampai-sampai tiba di bunderan Jethak sedah jam 7 kurang 5 menit, sementara sekolahku, SMAdaBO, masuk jam 7 kurang 15 menit yang berarti aku sudah telat 10 menit. Tiba di bunderan Jethak aku berniat untuk naik becak, karena jarak antara Jethak dengan sekolahku memakan waktu 10 menit dengan di tempuh jalan kaki. Aku benar-benar cemas saat itu karena aku sama sekali tak melihat tukang becak yang biasanya mangkal di sana. Aku berbalik arah pandanganku tertuju pada pom bensin Jethak, ku lihat seorang bapak tua mengayuh becaknya dengan sangat janggal, dia hanya mengayuh becak dengan satu kaki ya, kaki kirinya (maaf) tidak normal seperti orang pada umumnya, (kalian pasti tahu maksudku) deg. Aku jadi bimbang, apakah aku harus memanggilnya? Aku tidak tega melihatnya, sampai akhirnya aku memutuskan untuk jalan kaki saja siapa tahu nanti pas di jalan ada becak lain, pikirku. Tapi tak ku sangka belum sampai beberapa langkah, bapak tua itu menghampiriku sambil menuntun becaknya, dia tersenyum dan berkata” monggo, mbak”(mari, mbak, red) ucapnya. Aku menoleh, aku bingung apa yang harus aku lakukan, aku tak sanggup menolaknya. Ku anggukan kepalaku pelan sambil tersenyum ke arahnya, dengan hati0hati aku aku naik becak bapak tua itu. “pak, mboten usah muter bunderan nggih, lewat mriki mawon”(pak, tidak usah mutar bunderan ya, lewat ini saja, red) kataku kepada bapak tua itu, aku pikir akan lebih cepat kalu nerobos jalan daripada harus muter dulu. Bapak itu menjawab, “mbak-mbak, nek bapak ngeneki yo ora wani ngelanggar peraturan ngono kuwi, tapi wong sak iki aneh je mbak, sing halal jadi haram sing haram jadi haram” (mbak-mbak, kalu bapak ini ya nggak berani melanggar peraturan seperti itu, tapi orang sekarang itu aneh yang halal jadi halal yang haram jadi haram, red) jawab bapak tua itu. Aku tertuduk lesu, malu sekali rasanya. Sebenarnya aku kasihan dengan bapak tukang becak itu, dia pasti kesulitan sekali mengayuh becaknya hanya dengan satu kaki, belum lagi dengan bebat berat ku seperti ini, becak yang ku tumpangi berjalan sangat lambat, namun justru karena itulah aku bisa lebih banyak lagi menerima pelajaran berharga dari setiap kata-kata yang keluar dari mulut bapak tua ini. Aku tidak tahu, tiba-tiba saja bapak tua itu berkata,” Sepurone yo mbah, bapak gak iso banter, lha piye sikil bapak yo ngeneiki, mung iso siji thok, tapi bapak yo tetep kudu bersyukur isek iso golek duwik sing halal, bedo karo DPR ngono kuwi sing senengane korupsi sampai triliunan tapi di hokum Cuma 5 tahun, 3 tahun malah enek sing bebas bereng eh mboh mbak-mbak jaman sak iki wong sugih tambah sugih, sing cilik tambah cilik” (maaf ya mbak, bapak ngayuhnya nggak bisa cepat, ya gimana lagi kaki bapak ya seperti ini Cuma bisa satu saja tapi bapak juga harus tetap bersyukur masih bisa cari uang dengan cara yang halal, beda dengan DPR yang suka korupsi sampai triliunan tapi Cuma di hokum 5 sampai 3 tahun saja malah ada yang di bebas kan, eh nggak tahu mbak-mbak zaman sekarang orang kaya tambah kaya orang miskin tambah miskin, red) Ungkapnya panjang lebar. Aku menoleh sambil mengangguk, menyetujui ucapanya. Bapak itu berkata lagi, “ Lha sampean iki yo kok lagek budal to mbak, padahal aku wis muter pacul peng loro, trus ngeterno koncone sampan paling nok SMA 2, eh lha sampean kok lagek budal” (lha kamu ini kok ya baru berangkat to mbak, padahal aku udah mutar pacul sampe dua kali, setelah itu ngantarkan teman kamu mungkin di SMA 2, eh lha kok kamu ini malah baru berangkat, red). Lagi-lagi aku hanya bisa diam, bapak itu melanjutkan lagi,” Indonesia butuh generasi muda yang Disiplin, mbak!”.

Aku kembali tercekat olej kata-katanya dan kalimat terakhir yang di ungkapkan bpak itu seperti panah yang menancap di jantungku, iya akan jadi apa ya Indonesia kalau generasi mudanya tidak disiplin seperti aku ini, pikirku. Aku menoleh ke bapak itu sambil tersenyum malu. Bapak itu balas tersenyum dan berhenti mengayuh becaknya, sudah sampai di sekolahku, begitu turun aku langsung membayarnya dan mengucapkan banyak terima kasih begitu juga dengan bapak itu yang berkali-kali mengucapkan terima kasih. Yah walaupun hari ini aku telat, tapi seenggaknya ada pelajaran berharga yang ku dapat dari seorang bapak tua, pengayuh becak. Terima kasih pak.

Itazura Na kiss, Tuangkan perjuangkan cinta lewat cerita kocak.

Kalau kalian ngaku penggemar berat dorama jepang, pasti tahu kan tentang dorama ini? Asli, ini dorama kocak banget, bercerita tentang perjuangan Kotoko, yang di perankan oleh Sato aiko, untuk mendapatkan cinta Naoki(Takeshi Kashiwabara). Naoko adalah cowok idola di sekolah, juara kelas, bintang basket, ketua osis, ganteng, punya banyak fans, pokoknya perfect deh!. Sementara Kotoko di ceritakan sebagai cewek yang biasa banget, nggak cantikdan dia adalah penghuni kelas yang di anggap buangan.

Kotoko memang tipe orang yang nggak pernah menyerah walaupun udah di tolak berkali-kali oleh naoki dia tetap maju terus pantang mundur, nggak pernah sekalipun menghiraukan fans-fans nya Naoki yang menjulukinya cewek tidak tahu malu. Cerita tambah seru pas rumah Kotoko kebakaran. Kotoko yang hanya tinggal berdua dengan bapaknya harus mencari tempat tinggal dan sepakat untuk menumpang di rumah temannya bapaknya kotoko yang ternyata adalah rumah Naoki, Kotoko senang sekali beda dengan Naoki yang tambah nggak suka dengan kepindahan Kotoko.

Saat memasuki masa-masa ujian akhir sekolah Kotoko belajar keras supaya bisa masuk universitas yang sama dengan Naoki dan walaupun Naoki cuek banget dengan Kotoko dia mau lho belajar bareng…Tapi sayang tetap saja cinta Kotoko bertepuk sebelah tangan, ada cewek lain yang juga suka dengan Naoki, cewek itu cantik, pintar dan sekelas dengan Naoki, Kotoko jadi benar-benar patah hati saat Naoki sepertinya simpati dengan cewek itu.

Akhirnya Kotoko memilih untuk melupakan Naoki dan juga ingin pindah dari rumah Naoki, tapi dasar Naoki yang kelewat cuek dia sama sekali nggak peduli dengan kotoko, tapi begitu Kotoko pindah dan berpamitan kepada orang tua Naoki, Naoki seperti enggan kehilangan Kotoko dan akhirnya, yup Naoki mengejar kotoko dan menyatakan cintanya…wah seru banget ya? Dorama ini udah sering lho di tayangkan di televisi dan bahkan “saking” bagusnya atau emang pertelevisian Indonesia yang “doyan” niru, dorama ini ada versi Indonesianya lho yang di perankan oleh Marcel Chandrawinata dan Ayudhia bing slamet dengan judul Pangeran impian, tahu kan? Yah emang gitu lah Indonesia nggak kreatf banget, sedikit-sedikit niru….!!!

Yang jelas ada pelajaran penting yang bisa di dapat dari dorama ini, kalau kalian ingin mendapatkan cintamu terus berusaha dan jangan menyerah, karena sedingin dan secuek apapun orang itu dia akan luluh sedikit demi sedikit, seperti halnya batu, sekeras apapun batu itu sedikit demi sedikit akan terkikis oleh tetesan air. Ehm so sweet!

BODOH

Tak pantas ku menghujatmu,

Aku sendiri yang melukai hatiku

Bodoh bila aku membencimu,

Kau tak pernah menyakitiku

Ku torehkan sendiri darah luka di pelupuk mata,

Mengapa ku harus berusaha melupakanmu?

Hanya…

Aku kecewa, ku tak mampu lakukan semua itu

Aku menghujatmu, membencimu dan berusaha lupakanmu…..


Yang ku bisa….

Yang aku bisa…

Memandangmu dari ujung rambut hingga ujung kepala

Memperhatikan sepasang mata tajam

Menyelimuti perasaan

Masih beku, kaku, seperti yang dulu

Sulit ku letakkan sekedar nama…

Apalagi cinta…

Yang ku bisa

Hanya menunggumu

Entah sampai berapa lama

Sampai halusinasiku

Tentang seseorang di sebelahmu menghilang

Tak pernah nyata

Semua yang kau kata

Engkau masih sendiri

Begitulah adanya…

Tetapi berdua itulah senjata

Yang membuatku berhenti berusaha

Manakah yang lebih melukaiku,

Kejujuranmu atau kebohonganmu…?


Tugas : 1ZZ

Padahal aku suka menulis, tapi……

Menulis itu menarik karena dengan menulis kita bisa mengungkapkan apa yang ada di hati dan fikiran kita. Menulis itu indah karena dengan rangkaian tulisan yang kita buat akan membentuk kata-kata yang bisa di pahami orang lain. Menulis itu unik karena dengan menulis secara tidak langsung kita bisa menemukan kepribadian seseorang dengan apa yang di tulisnya.

Menulis juga mempunyai bagian tersendiri dalam proses pertumbuhan manusia, karena menulis merupakan sarana belajar yang sudah kita kenal sejak kecil, dari sekedar menulis abjad, nama kita sendiri dan nama ibu bapak kita. Dari situlah awal pertamakali aku mengenal tulisan. Karena bagiku menulis adalah bagian terpenting dari kehidupan manusia di muka bumi ini. Apalagi dewasa ini telah banyak sekali orang mengungkapkan ketidak adilan, kekejaman, kebahagiaan, bahkan cinta dengan menulis, entah itu menulis opini, artikel, cerpen dan juga novel. Semua aspirasi kita bisa tertampung di sana. Klau sekarang masih banyak orang yang mengungkapkan aspirasinya lewat unjuk rasa atau demo, aku pikir cara tersebut sama sekali tidak efektif karena aksi tersebut hanya di perhatikan sesaat dan kemudian hilang tak berbekas, namun jika kita mengungkapkan aspirasi kita lewat tulisan itu akan jauh lebih bermakna dan tak akan pudar.

Setiap orang itu mempunyai kemampuan menulis, karena di manapun kita berada kita hanya menulis dan menuis. Di sekolah misalnya kita hanya mencatat dan mencatat yang merupakan sebuah tulisan. Tapi jujur saja aku akui kemampuan menulis setiap orang itu berbeda, pertama, ada yang di anugerahi kemampuan menulis dengan sistem kerja kilat. Orang tipe ini bisa sangat mudah mencari inspirasi, ada saja ide cerita yang keluar dari orang seperti ini, bahkan hal paling kecil apapun bisa menjadi menarik jika di tulis oleh orang tipe ini. Kedua ada yang di anugerahi kemampuan menulis sesuai dengan moodnya, orang tipe ini membuat tulisan dengan berdasarkan moodnya, kalau moodnya baik menulis akan menjadi santapan sehari-hari, tapi kalau moodnya sedang buruk menulis akan membuat dia stress tak karuan. Dan yang ketiga ada yang di anugerahi kemampuan menulisnya di bawah rata-rata. Orang tipe ini sama sekali tidak menyukai hal-hal tentang tulis menulis, bila di suruh menulis dia akan bingung dengan apa yang akan di tulisnya, bingung merangkai kata-kata, bingung soal ide cerita dan lebih parahnya lagi dia akan phobia sendiri ketika membaca tulisannya.

Dari ketiga tipe tersebut, aku sangat cocok dengan tipe yang kedua, menulis jika mood ku sedang baik. Sering aku berpikir pasti enak jika jadi tipe yang pertama, menulis dengan sistem kerja kilat yang bisa mengungkapkan pemikirannya dengan mudah dan hasilnya mesti sempurna. Aku jadi ingat saat menonton FTV kepompong di sctv, Rabu 18 Februari 2009 yang lalu, saat itu di ceritakan salah satu tokohnya yang bernama, Helen mengungkapkan suatu hal, “ Seharusnya orang yang di anugerahi kemampuan menulis itu bersyukuratas apa yang di anugerahkan kepadanya, karena menulis itu sulit dan membutuhkan banyak sekali pengetahuan”. Aku setuju sekali dangan ungkapannya, menulis itu sulit.

Kadangkala ide cerita itu muncul begitu saja lancar seperti air mengalir namun kadang juga cerita yang kita buat berhenti di tengah jalan, cerita itu tiba-tiba menjadi tak beraturan dan untuk mengungkapkan apa yang kita ingin tuliskan rasanya susah sekali dan hal inilah yang membuatku stress tak karuan, kalu sudah seperti ini bisa di pastikan aku akan berhenti menulis sejenak beralih dengan membaca novel, komik atau bahkan Koran, dan satu hal yang bisa membuatku semangat kembali untuk menulis adalah dengan membaca novel laskar pelangi, semangat anak-anak laskar pelangi seperti merasuk kedalam jiwaku, dengan cara seperti itulah aku bisa melanjutkan tulisan yang aku buat.


Wednesday, March 4, 2009

Tugas : 2 zz.
Kemunduran dalam menulis?
Menulis dan menulis, entah karena apa aku suka sekali bila di suruh menulis, entah itu menulis puisi, cerpen, atau hanya menulis suatu hal yang biasa saja pun aku tertarik. Aku jadi ingat karya pertama ku dulu yang aku buat saat kelas IV MI, berjudul "gara-gara setrika", semenjak saat itu aku bernafsu sekali untuk bisa menjadi penulis cilik yang handal, menerbitkan banyak novel atau cerpen yang aku buat. Akhirnya entah atas ide siapa aku membukukan cerpen-cerpen yang aku buat dalam buku tulis lalu aku berikan ke teman-teman ku untuk membacanya, setiap halaman aku berikan tanggal dan hari sementara di akhir cerita aku sisipkan sedikit puisi yang aku buat.
Aku senang sekali ketika teman-teman ku memberikan komentar-komentarnya kepada ku, rasanya bangga dan semakin bersemangat untuk membuat cerita yang semakin bagus dan lebih menarik lagi.

Tulisan kedua yang aku publikasikan saat aku kelas dua SMP, saat itu aku berkesempatan menjadi redaktur pelaksana di majalah sekolahku, smart News. Aku suka mengirimkan puisi, dan artikel serta berita-berita tentang sekolahku dan ini berlangsung sampai aku kelas tiga SMP. Tapi menurutku ada satu hal pengalaman yang paling mengesankan saat aku mulai mempublikasikan tulisan ku, itu terjadi setahun lalu saat aku duduk di kelas tiga SMP tepatnya pada tanggal 26 Maret 2008 ada salah satu sahabatku sebut saja vivin yang berulangtahun, aku bingung sekali harus memberikan dia apa, karena kalau jam weker, pigura, tempat pensil atau boneka itu sudah biasa sementara aku ingin memberikan dia sesuatu yang berkesan, bukan berarti harus yang mahal. Akhirnya aku dapat ide yang sebenarnya aneh kalau menurutku, Aku putuskan untuk membeli buku tulis bergambar persahabatan, dari situ aku buat semacam buku diary yang aku beri bab demi bab. Bab pertama berisi tentang biodata lengkap aku dan sahabat-sahabatku, tentang impian kita, dan bahkan waktu itu aku menuliskan cowok impian kita. Bab kedua berisi tentang puisi-puisi yang aku buat, masih seputar dengan kisah persahabatan kita. Bab ketiga berisi tentang pesan dan kesan ku juga sahabat-sahabatku tentang dia, jujur aku akui justru di bab inilah yang membuat ku serta sahabat-sahabat ku terharu karena aku tak hanya menuliskan pesan dan kesan saja melainkan pengalaman-pengalaman kita selama tiga tahun di SMP. Bab terakhir aku memberikan foto-foto tentang persahabatan kita, Akhirnya aku dengan PD nya memberikan buku itu sebagai hadiah ulangtahun sahabatku, Vivin. Aku tak menyangka ternyata dia sangat menyukai hadiahku, sering kami membaca bersama buku itu, Kisah persahabatan kita.

Berawal dari situ lah aku berniat untuk bisa menjadi penulis terkenal dan bermanfaat bagi dunia perbukuan Indonesia. Tapi, itu bukanlah sesuatu yang gampang, aku terkadang masih belum percaya diri mempublikasikan karya-karya ku, aku hanya bisa menyimpannya di rumah untukku sendiri, aku belum siap kalau ada yang mencemooh tulisan ku dan aku merasa tulisan ku dari hari kehari tak pernah berkembang kadang aku berpikir dulu aku sangat suka membuat cerpen dan puisi namun sekarang sulit sekali, tak ada inspirasi. Tapi aku akan mencobanya mulai dari sekarang ini dan semoga berhasil.