"gunung es itu menghancurkanku!"

Dari dulu sampai sekarang ini"gunung es" itu masih tetap sama dan tak berubah Dingin, beku dan licin.Dia gunung es yang mampu membuatku terluka dan meneteskan air mata,dia gunung es yang ketika aku di dekatnya tak pernah sekalipun merasakan kehangatan dari dinginnya,Dialah gunung es yang hebat yang sama sekali tak pernah bisa mencair walaupun sinar matahari membakar tubuhnya.Dia masih tetap kokoh berdiri dengan congkaknya, dia sama sekali tak mempedulikan aku yang terus mengharapkan sedikit saja tetesan air dari nya. Sekarang gunung es itu boleh bangga karena dia masih tetap menjadi pemenang tak terkalahkan di hatiku, dia telah menghancurkan ku dengan kebekuannya tapi inilah kebodohan dan kemunafikan yang mengatasnamakan cinta, sebesar apapun aku membencinya gunung es itu masih tetap mengalunkan saljunya di hatiku.
"Karena aku mencintaimu dan hatiku hanya untukmu tak akan menyerah dan tak akan berhenti mencintaimu"
(Untuk mencintaimu, Seventeen)