Dia adalah Agung

Hari ini baru ku temui sebuah fenomena yang mungkin sudah sering terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, saat itu aku berangkat sekolah naik angkot menuju terminal dan aku baru sadar ternyata kenek angkot yang ku tumpangi adalah seorang anak kecil yang harusnya sekolah dan berkumpul bersama teman-teman nya tapi nyatanya dia malah mencari uang dengan pekerjaan yang berbahaya untuk anak seumuran dia.
Aku benar-benar merasa terenyuh melihatnya wajahnya yang innocent, senyumnya yang lugu dan setiap kata-kata yang di keluarkan untuk menanyai setiap penumpang dia begitu polos, aku mencoba berbicara denganya ku tanyakan nama dan alamatnya dan apakah dia masih sekolah atau tidak dengan senang hati dia menjawab ternyata dia masih sekolah kelas 4 SD, Agung namanya.
Oh Tuhan kenapa dia harus merasakan hidup yang sedemikian beratnya Agung hanyalah anak kecil yang sangat butuh akan dunia anak-anak,terlepas dari semua kesusahan yang mungkin mendera keluarganya.
Aku heran bagaimana mungkin kedua orang tuanya tega membiarkan Agung terjebak dalam dunia yang asing bagi dirinya dan aku yakin masih banyak Agung-Agung lain di luar sana yang tak seharusnya menjalani hidup yang seperti itu tapi inilah yang terjadi kekurangan ekonomi di kalangan masyarakat memang membuat siapa saja berani mempertaruhkan nyawa bahkan harga dirinya suatu hal yang sangat bertolak belakang dengan kehidupan para pejabat Indonesia dan ini adalah FAKTA!!!!